HOME

BLACK DEATH

Welcome unknown

Peran Pemerintah

Pada awalnya mereka mengira dengan menggunakan masker paruh burung dapat menghentikan penyebaran wabah black death tetapi,pemerintah menanggulangi wabah black death ini dengan cara,para pejabat berpikiran maju di kota pelabuhan Ragusa yang dikuasai Venesia, memutuskan untuk mengisolasi para pelaut yang baru datang sampai mereka terbukti tidak sakit. Awalnya, para pelaut ditahan di kapal mereka selama 30 hari, yang kemudian dikenal dalam hukum Venesia sebagai trentino. Seiring berjalannya waktu, orang-orang Venesia menambah waktu 'isolasi paksa' menjadi 40 hari atau quarantino-kata asli dari karantina yang kini dilakukan warga dunia saat menghadapi wabah. "Cara tersebut tentu saja memberikan pengaruh dalam penanggulangan wabah," ujar Mockaitis.


Kesadaran Masyarakat

Mula-mula penduduk percaya, penyakit sampar atau black death disebabkan kutukan Tuhan. Salah satu cara yang dilakukan penduduk untuk mencegah epidemi adalah mengubur korban yang terkena wabah black death yang meninggal secepatnya.Ada juga yang mengatakan dengan membunuh orang yahudi yang dipercaya darahnya suci dapat menghilangkan penyakit tersebut. Tetapi upaya itu ternyata tidak membantu menurunkan wabah.Orang menarik pelajaran bahwa satu-satunya cara yang efektif untuk mengatasi The Black Deathadalah mengisolasi individu yang terkena penyakit sampar dan keluarganya atau bahkan seluruh penduduk desa ke dalam karantina selama 40 hari. Periode karantina pertama kali diberlakukan oleh otoritas kesehatan di kota-kota Italia Utara pada akhir abad ke 14, kemudian secara bertahap diadopsi oleh seluruh Eropa selama 300 tahun sampai wabah sampar menghilang.

Periode karantina 40 hari ditentukan berdasarkan pengamatan para dokter dan pejabat kesehatan di Italia pada masa itu bahwa waktu yang diperlukan sejak terpapar oleh agen infeksi hingga kematian berkisar 37-38 hari. Di kemudian hari diketahui dengan lebih terinci bahwa periode waktu itu terdiri atas periode laten 10-12 hari (sejak terpapar hingga terinfeksi), disusul dengan periode infeksi asimtomatis 20-22 hari (sejak terinfeksi hingga timbul tanda dan gejala klinis), disusul dengan 5 hari gejala klinis sebelum kematian. Jadi penderita mempunyai waktu 32 hari untuk membawa infeksi tanpa seorangpun mengetahuinya.