Welcome Peeps!
Penderita wabah ini biasanya akan menderita demam tinggi disertai menggigil. Pernapasan menjadi sesak hingga muncul warna kehitaman di bagian kulit. Sehingga, wabah ini disebut Black Death atau Maut Hitam.
Wabah akibat bakteri Yersinia pestis tidak pernah benar-benar berakhir dan kembali 800 tahun kemudian. Wabah Maut Hitam atau Black Death yang menyerang Eropa pada 1347, menewaskan 200 juta orang hanya dalam empat tahun.
Meski belum diketahui dengan pasti bagaimana wabah ini bisa berhenti, tapi menurut para ahli, itu berkaitan dengan jarak. Hal ini dilihat dari bagaimana para pejabat berpikiran maju di kota pelabuhan Ragusa yang dikuasai Venesia, memutuskan untuk mengisolasi para pelaut yang baru datang sampai mereka terbukti tidak sakit.
Awalnya, para pelaut ditahan di kapal mereka selama 30 hari, yang kemudian dikenal dalam hukum Venesia sebagai trentino. Seiring berjalannya waktu, orang-orang Venesia menambah waktu 'isolasi paksa' menjadi 40 hari atau quarantino--kata asli dari karantina yang kini dilakukan warga dunia saat menghadapi wabah.
Black death merupakan penyakit yang membahayakan nyawa, oleh karena itu harus dilakukan pengobatan sedini mungkin. Pasien akan dirawat di rumah sakit dan diberi obat antibiotik. Penyakit pes dapat ditangani dengan pemberian obat antibiotik, seperti gentamicin atau ciprofloxacin. Selain itu, pasien juga akan diberi cairan melalui infus serta tambahan oksigen. Pasien yang mengidap pneumonic plague perlu diisolasi untuk mencegah penyebaran. Tenaga medis, perawat, dan siapa saja yang berhubungan dengan penderita pneumonic plague, perlu dimonitor kesehatannya serta diberikan antibiotik sebagai tindakan pencegahan.
Pengobatan dilakukan dan dilanjutkan selama beberapa minggu hingga gejala mereda. Tanpa pengobatan yang tepat, kematian dapat terjadi 24 jam setelah gejala muncul.